Warisan Budaya Takbenda Nasional Provinsi Riau, Togak Tonggul di Kecamatan Langgam Masih Kurang Menarik di Masyarakat

Sabtu, 06 Juli 2024 | 13:51:19 WIB
Alfa Ryanda

DALAM menyambut bulan Ramadhan, masyarakat Langgam mengadakan kegiatan Mandi Balimau Kasai Potang Mogang. Dalam acara tersebut terdapat budaya yang unik dan memiliki ciri khas yang berbeda dengan acara mandi balimau di daerah lain. Keunikannya adalah adanya budaya Togak Tonggul.

Togak Tonggul memiliki makna sebagai lambang kemerdekaan dari setiap suku yang ada di Kecamatan Langgam. Budaya Togak Tonggul di Kecamatan Langgam sudah dilakukan secara turun-temurun sehingga pada tahun 2020, berdasarkan Keputusan Mendikbud RI Nomor 1044/P/2020, tradisi budaya Togak Tonggul dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Provinsi Riau.

Di era globalisasi saat ini, jarak geografis telah ditaklukkan oleh perkembangan teknologi informasi. Peristiwa di belahan bumi yang lain dengan mudah dapat kita ketahui pada saat yang sama tanpa perlu beranjak dari tempat duduk, hanya dengan membuka televisi atau internet.

Namun, kita diliputi kekhawatiran ketika sibuk dengan derasnya pengaruh budaya barat yang masuk melalui televisi dan internet. Pada tingkat komunitas, perubahan cara hidup mempengaruhi keberadaan ekspresi budaya yang sebelumnya dianggap penting. Banyak budaya yang kemudian hilang karena dianggap tidak sesuai dengan masyarakat masa kini.

Salah satunya adalah budaya yang berkaitan dengan peristiwa penting dan mengemban makna penting dan mendasar sebagai pedoman perilaku dan pembentuk jati diri masyarakat. Hilangnya berbagai budaya umumnya karena sering dianggap tidak sesuai dengan zaman, perubahan fungsi, dan makna yang tidak lagi dipahami oleh generasi penerus.

Tradisi budaya Togak Tonggul

Budaya yang masih hidup dalam masyarakat adat Petalangan di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan adalah budaya Togak Tonggul. Namun, budaya Togak Tonggul mengalami pasang surut, dari tahun ke tahun terlihat sepinya pengunjung. Terlihat kurangnya antusias pengunjung dan masyarakat pada kegiatan wisata tahunan di Kecamatan Langgam, yaitu kegiatan Mandi Balimau Kasai Potang Mogang. Mandi Balimau Kasai Potang Mogang sendiri adalah tradisi masyarakat menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Sayangnya, dari tahun ke tahun, budaya Togak Tonggul yang telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional Provinsi Riau tidak lagi terlihat menarik di mata masyarakat. Terlihat pada gelaran kegiatan tahunan tersebut, kurangnya partisipasi masyarakat dalam menyukseskan kegiatan Balimau Kasai Potang Mogang, tidak ramainya pelaku UMKM pada gelaran kegiatan tersebut, tidak tegaknya 77 Tonggul pada kegiatan tahunan, masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang budaya Togak Tonggul ini, kurangnya promosi mengenai acara Togak Tonggul pada Mandi Balimau Kasai Potang Mogang, dan tidak adanya edukasi tentang proses dan penggunaan Togak Tonggul di masyarakat adat Kecamatan Langgam.(*)

Penulis adalah Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Universitas Riau

Terkini