Manja dan Mudah Tersinggung Jadi Alasan Gen Z Tak Dipakai Perusahaan

Ahad, 12 Januari 2025 | 15:41:38 WIB

Sepanjang tahun 2024, generasi kelahiran dari tahun 1997 sampai tahun 2010 itu mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari sejumlah perusahaan.

Dari survey yang dilakukan oleh konsultasi pendidikan dan karier inteligent,  terhadap hampir 1.000 tim HR, menemukan bahwa satu dari enam pemberi kerja enggan merekrut kalangan Gen Z. Alasannya reputasi Gen Z yang dianggap manja dan mudah tersinggung.

Survey terhadap 10 perusahaan yang selama ini memperkerjakan Gen Z, 6 perusahaan melaporkan telah memecat lulusan baru (fresh graduate) universita yang mereka rekrut tahun ini. Beberapa alasan yang dikemukakan meliputi kurangnya motivasi dari karyawan, kurangnya profesionalisme, serta keterampilan komunikasi yang buruk.

"Banyak lulusan baru mungkin kesulitan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya karena ini bisa menjadi kontras besar dari apa yang biasa mereka alami selama perjalanan pendidikan mereka. Mereka sering kali tidak siap untuk lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya di tempat kerja, dan harapan untuk bekerja secara mandiri," ujar Penasihat utama pendidikan dan pengembangan karier di Intelligent, Huy Nguyen dikutip dari euronews.

"Meskipun mereka mungkin memiliki pengetahuan teoretis dari perguruan tinggi, sering kali mereka kurang memiliki pengalaman dunia nyata dan keterampilan lunak yang diperlukan untuk berhasil di lingkungan kerja," tambahnya.

Manajer perekrutan yang disurvei juga melaporkan bahwa beberapa pekerja Gen Z kesulitan mengelola beban kerja mereka, sering datang terlambat, serta tidak berpakaian atau berbicara dengan cara yang sesuai.

Laporan terpisah pada April menemukan bahwa pekerja Generasi Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama proses pencarian kerja. Menurut survei yang dilakukan oleh ResumeTemplates dan melibatkan hampir 1.500 pencari kerja muda, 70% mengaku meminta bantuan orang tua mereka dalam proses mencari kerja.

Sebanyak 25% bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak lainnya meminta orang tua untuk mengajukan lamaran pekerjaan dan menulis CV untuk mereka.

Dalam laporan tersebut, pemberi kerja menekankan bahwa beberapa kualitas utama yang mereka cari adalah inisiatif dan sikap positif. Para manajer juga menghargai pengalaman dunia nyata, baik melalui magang maupun pekerjaan, dan pada tingkat yang lebih rendah, keberadaan media sosial yang sesuai serta menghindari diskusi politik.

"Lulusan baru yang memulai pekerjaan pertama mereka harus menunjukkan profesionalisme, bukan dengan menyesuaikan diri pada norma-norma yang ketinggalan zaman, tetapi dengan bersikap hormat dan berkomitmen pada pekerjaan mereka," ujar Nguyen.

Beberapa alasan yang dikemukakan untuk keputusan ini meliputi kurangnya motivasi karyawan, kurangnya profesionalisme, serta keterampilan komunikasi yang buruk, di antara faktor lainnya.

Beberapa alasan Gen Z sulit mendapatkan Pekerjaan dan Gampang dipecat 

1. Kurangnya motivasi atau inisiatif: 50%

2. Kurangnya profesionalisme: 46%

3. Keterampilan organisasi yang buruk: 42%

4. Keterampilan komunikasi yang buruk: 39%

5. Tantangan dalam menerima umpan balik: 38%

6. Kurangnya pengalaman kerja yang relevan: 38%

7. Keterampilan pemecahan masalah yang buruk: 34%

8. Keterampilan teknis yang tidak memadai: 31%

9. Tidak cocok dengan budaya perusahaan: 31%

10. Kesulitan bekerja dalam tim: 30%***

Sumber : Detik

Terkini