Pekanbaru,populisnews.com - Kisruh belum dibayarkannya gaji karyawan PT Sarana Pembangunan Rokan Hilir (SPRH) selama dua bulan terus bergulir. Setelah sebelumnya sejumlah eks karyawan mengadu ke kantor perusahaan, kini giliran organisasi pekerja ikut angkat suara.
Ketua K.SPSI Pusat, H Hermansyah, meminta semua pihak di internal perusahaan duduk bersama dan menyelesaikan persoalan secara musyawarah. Ia menyayangkan masalah ini sampai mencuat ke publik.
“Saya mengenal baik Pak Bupati Bistamam, beliau orangnya bijak. Harusnya persoalan ini bisa diselesaikan secara internal. Libatkan staf dan karyawan dalam musyawarah untuk mencari solusi bersama. Tidak perlu sampai gaduh,” ujar Hermansyah, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, harmoni antara direksi dan karyawan merupakan syarat utama untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Ia menekankan pentingnya membangun ketenangan dalam usaha dan kenyamanan kerja.
“Direksi boleh kuat, tapi tanpa didukung staf dan karyawan yang andal dan lingkungan kerja yang nyaman, hasil akhirnya pasti mengecewakan. Begitu juga sebaliknya,” ujarnya.
Hermansyah juga menyoroti kabar yang menyebut jajaran direksi dan komisaris telah menerima gaji sejak Februari, sementara para staf belum digaji selama dua bulan. Baginya, hal ini bertentangan dengan prinsip keadilan.
“Kalau benar ada gaji untuk direksi, tapi karyawan justru ditunda dua bulan, ini tidak adil. Yang harus diprioritaskan itu staf dan karyawan, bukan direksi,” tegasnya.
Sebelumnya, salah satu eks karyawan, Habib Nur, mengungkapkan rasa kecewanya karena dua bulan gaji tak kunjung dibayar. Ia menyebut para pekerja sudah tak tahan menahan beban ekonomi dan berharap Bupati Rohil selaku pemegang saham tunggal segera turun tangan.
“Kami juga butuh makan. Kami punya keluarga yang harus diberi nafkah,” ujar Habib penuh emosi, dikutip dari riausatu.com.
Hingga berita ini diturunkan, manajemen PT SPRH belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan pembayaran gaji maupun dugaan pencairan gaji untuk jajaran direksi dan komisaris.(*)