Bengkalis, Populisnews.com - Suasana semarak memenuhi aula Kantor Desa Temiang, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Selasa (28/10/2025). Masyarakat desa dan para petani berkumpul dalam satu tujuan, belajar menanam harapan baru lewat Workshop Agroforestry Budidaya Tumpang Sari Kopi di Kebun Sawit.
Kegiatan yang digagas Yayasan Gambut bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) ini resmi dibuka oleh Kepala Desa Temiang, Masdar. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Masdar menandai dimulainya pelatihan yang diharapkan mampu membawa angin segar bagi petani lokal.
“Kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat. Saya harap peserta benar-benar menyimak materi dari para narasumber dan bisa menerapkannya di lapangan,” ujar Masdar dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan peserta.
Ketua Yayasan Gambut, Mulyadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa sistem tumpang sari kopi di lahan sawit adalah strategi cerdas untuk meningkatkan pendapatan tanpa mengganti tanaman utama.
“Kita ingin lahan sawit tidak lagi monokultur, tapi multikultur. Dengan sistem tumpang sari kopi, petani tidak hanya menjaga lingkungan, tapi juga menjaga keberlanjutan ekonomi mereka,” jelas Mulyadi.
Suasana pembukaan workshop Agroforestry Budidaya Tumpang Sari Kopi di Kebun Sawit, Selasa (28/10/2025).
Senada dengan itu, Pendiri Yayasan Gambut, Hisam Setiawan SP., M.IKom, menekankan pentingnya memanfaatkan potensi lahan sawit yang belum maksimal. Menurutnya, kopi merupakan tanaman yang sangat cocok hidup di bawah naungan sawit.
“Menanam kopi di kebun sawit bukan hanya peluang usaha, tapi juga investasi untuk masa depan anak cucu kita,” ujar Hisam penuh semangat.
Workshop yang diikuti puluhan peserta ini juga menghadirkan akademisi dari Universitas Riau yang akan membimbing langsung praktik budidaya kopi di lapangan. Diantaranya, Dr M Amrul Khoiri SP., M.P., C.APO, Joni Irawan SP., M.SI, Puan Habibah, S.P., M.P dan Hisam Setiawan SP., M.I.Kom.(*)