Pekanbaru,populisnews.com - Aksi mahasiswa Fakultas Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (UNRI) yang menolak pelantikan Wakil Dekan FISIP bidang Kemahasiswaan dan kerjasama di rektorat UNRI, Senin (20/2/2023) mendapat dukungan moral dari Suhendri S Royrik MSi, salah seorang Alumni FISIP UNRI angkatan 1984.
Menurutnya, dunia kampus sangat menjunjung tinggi akhlak dan intelektualitas. Jadi, seyogyanya seorang pemimpin itu tidak dari orang-orang yang menyalah.
"Dari informasi yang saya dengar, SP calon Wakil Dekan III yang diusulkan tersebut bermasalah. Dia sudah jadi buah bibir dengan sikap arogannya. Hampir tidak ada dosen yang berani melawan keinginan SP. Sebab para dosen ketakutan karena dia punya backing kuat di Jakarta," ucap Suhendri kepada media ini, Kamis (23/2/2023).
Tersebab itu, selaku alumni FISIP dirinya sangat mendukung aksi mahasiswa yang menolak pelantikan Wakil Dekan III tersebut.
"Kita harap dengan aksi mahasiswa kemarin, Dekan FISIP mencabut nama SP dari calon Wakil Dekan. Sebab, jika hal ini tetap dipaksakan akan mencoreng citra kampus. Pemimpin itu adalah panutan, jadi harus diisi oleh orang-orang memiliki kualitas dan akhlak yang baik," tukasnya.
Sebelumnya, Bupati Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HIMIP) FISIP UNRI Daffa Hauzan Nabil lewat surat tertanggal 17 Februari 2023 telah melayangkan ultimatum kepada Rektor UNRI, Prof DR Sri Indarti SE MSi.
Isinya meminta Rektor untuk menindaklanjuti permasalahan terkait dilantiknya Wakadek III FISIP UNRI. Jika hal ini tidak respon, mahasiswa akan melakukan tindakan tegas.
Dalam surat ultimatum tersebut disebutkan kalau yang bersangkutan telah menyalahgunakan kendaraan operasional dinas dengan mengganti plat nomor ke warna hitam, dan memanfaatkannya untuk keperluan pribadi.
Dan ini tidak bolehkan. Mobil hanya boleh digunakan untuk keperluan kedinasan, bukan untuk berlibur keluarga atau kepentingan pribadi lainnya.(sir)
