SIAK,Populisnews.com – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani sawit, Yayasan Gambut bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menggelar workshop bertajuk “Agroforestry Budidaya Tumpang Sari Kopi di Kebun Sawit”. Kegiatan ini akan berlangsung di dua kabupaten, yakni Siak dan Bengkalis. Tahap pertama dilaksanakan di Kabupaten Siak pada Kamis–Jumat (23–24 Oktober 2025), kemudian berlanjut di Bengkalis pada Selasa–Rabu (28–29 Oktober 2025).
Ketua Yayasan Gambut, Mulyadi, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan konsep budidaya kopi di areal perkebunan sawit sebagai strategi peningkatan pendapatan petani tanpa harus mengganti tanaman utama.
“Riau memiliki luas perkebunan kelapa sawit yang sangat besar, namun sebagian besar petani belum memanfaatkan potensi lahan mereka secara maksimal. Melalui sistem tumpang sari dengan kopi, petani bisa memperoleh tambahan penghasilan tanpa mengganggu produksi sawit,” jelas Mulyadi, Selasa (21/10/2025).
Dukungan juga datang dari tokoh masyarakat Kampung Tanjung Kuras, Harisyah, yang menilai program ini dapat menjadi langkah konkret memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
“Ini peluang baru bagi petani yang selama ini hanya bergantung pada hasil panen sawit. Saya sangat mendukung langkah inovatif Yayasan Gambut ini,” ujar Harisyah, yang juga Ketua Kelompok Tani Belatram.
Workshop tersebut akan menghadirkan empat narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi, yakni Hisam Setiawan SP., M.IKom (Pendiri Yayasan Gambut), Joni Irawan SP., M.Si (Fakultas Pertanian Universitas Riau), Ir. Feri Agriani, STP., M.Si (Politeknik Kampar), dan Enriski Efrata, S.P., M.Si (Fakultas Pertanian Universitas Riau).
Kegiatan akan dibuka Kamis pagi (23/10/2025) di Kabupaten Siak dan dilanjutkan pada hari kedua dengan penanaman bibit kopi di areal perkebunan sawit.(*)
