Mundurnya Rektor ITP2I, Menuai Kritik di Ruang Publik Pelalawan

Mundurnya Rektor ITP2I, Menuai Kritik di Ruang Publik Pelalawan
Assep Putra Sulaiman, Pemerhati Pendidikan Kabupaten Pelalawan. (Foto: Istimewa)

Pelalawan (Populisnews.com)-Setelah ditinggal Dr. Muhammad Syafi'i, S. Pd, M. Si Rektor Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan Indonesia (ITP2I) bagaimana nasib kampus tersebut.

Doktor asli putra terbaik Pelalawan itu lebih memilih jabatan baru sebagai Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) Universitas Riau.

Padahal jabatan Dr. Muhammad Syafi'i, S. Pd, M.Si baru setahun diembannya di ITP2I, sedangkan masa jabatan berakhir tahun 2026 mendatang.

Diduga dirinya tidak serius dalam menjalankan amanah untuk memajukan kampus ITP2I khususnya perkembangan pendidikan tinggi di Kabupaten Pelalawan dan masih banyak lagi tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh ketua PGRI Riau saat ini.

Hal itu mendapat sorotan dari elemen masyarakat Pelalawan, Kamis (11/5/2023). Salah satu pemerhati Pendidikan Pelalawan, Assep Putra Sulaiman menyesalkan pengunduran diri Rektor ITP2I Dr. Muhammad Syafi'i S. Pd, M. Si. 

Menurut, Wanhat JMSI Pelalawan ini bahwa itu jelas tidak konsisten dengan visi misi beliau dari bersedia memangku jabatan rektor usai dilantik Bupati Pelalawan.

"Seharusnya beliau lebih banyak meluangkan dan mencurahkan perhatiannya terhadap kemajuan lembaga yang ia pimpin, tapi kok malah mundur!. Publik tentu bertanya tanya soal kemajuan pendidikan dilembaga yang selama ini, telah dipimpinnya," terang pria disapa Assep ini.

Lanjut Assep, sebagaimana dikutip dari halloriau (14/2/2022) saat pelantikan Dr Muhammad Syafi'i Resmi Jadi Rektor ITP2I, dimana Bupati Zukri orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan dalam pernyataannya berharap agar kampus ITP2I bisa menjadi tempat mencetak SDM yang berkualitas dan bisa memberikan multiplayer efek yang positif bagi semua.

"Menurut saya, hal ini masih jauh dari apa yang diharapkan, apa yang diembankan oleh putra daerah terbaik yang dipercaya memimpin ITP2I pun sudah mundur. Dimana yang tadinya diharapkan mampu untuk mencapai cita cita mencetak SDM yang berkualitas dan memberikan multiplayer efek yang positif sebagaimana yang diharapkan," pungkas Assep.***

Berita Lainnya

Index