Sungai Kerumutan, Gairah Nelayan Tempatan Dalam Jihad Menafkahi Keluarga

Sungai Kerumutan, Gairah Nelayan Tempatan Dalam Jihad Menafkahi Keluarga
Nelayan Kecamatan Kerumutan sedang membersihkan ikan secara tradisional di tepian Sungai Kerumutan.

Pelalawan (Populisnews.com) - Guntur (56) menambatkan perahu nya di tapian sungai kerumutan, sejenak ia turun dengan melompat diatas rerumputan liar. Senyum sumringah ia tebarkan kepada orang orang yang dikenalnya dalam ragam aktifitas di sungai Kerumutan. Ada warga yang tengah menabur jala sambil mengaduk aduk permukaan air sungai, ada juga beberapa orang dengan penuh kesabaran menunggu Ikan menyambar umpan di mata kail jorannya.

Aktifitas sungai Kerumutan tampak bergairah lagi, nelayan setempat pun semakin bersemangat mengais rezeki dari tambak alam yang menyediakan beraneka jenis ikan tangkapan untuk dibawa pulang guna menafkahi banyak keluarga di Tasik Kerumutan.

Sudah puluhan tahun, Sungai Kerumutan menjadi tempat bergantungnya banyak kehidupan. Dari banyak generasi yang turun temurun bekerja sebagai nelayan disana. Alam Kerumutan memang kaya akan banyak jenis ikan, selama ini menjadi nafkah andalan nelayan Tempatan.

"Saya generasi ketiga yang jadi nelayan di sungai Kerumutan ini, kakek dan ayah saya juga nelayan, dimasa mereka ikan ikan di sungai Kerumutan ini sangat berlimpah," kata Guntur, Sabtu (5/8/2023).

Beberapa tahun belakangan, keadaan sempat berubah suram. Rerumputan liar dan engceng gondok semakin menutupi permukaan sungai. Pendangkalan sungai terjadi dengan banyak lumpur lumpur dibawa air dari hulu sungai. Aktifitas menangkap ikan pun terdampak signifikan. Mengecilnya permukaan sungai menjadi kendala bagi nelayan takkala mengayuh sampan menuju lubuk lubuk penuh ikan.

Rumput liar dan engceng gondok mengancam pendapatan nelayan Tempatan. Banyak nyawa yang menggantungkan dari sumber daya hayati sungai Kerumutan pasrah menunggu takdir merubah jalan hidup mereka. Ikan di dapat kadang satu dua ekor, hanya cukup menjadi lauk satu keluarga saja, tidak bisa lagi dijual untuk menutupi kebutuhan rumah tangga lainnya.

"Kalau sungai ditutupi enceng gondok, rumput liar dan sampah sampah. Susah kami mencari ikan di sungai ini. Kalau susah kami mencari nafkah, susah pula kehidupan kami satu keluarga,"lirih Guntur.

Kegalauan hati nelayan lokal di Sungai Kerumutan menemui titik nadirnya, sejak H Zukri Misran di amanahkan memimpin Kabupaten Pelalawan pada 2020 lalu. Dari pemikiran ia jualah, kolaborasi beberapa perusahaan yang beroperasi di Kerumutan di lakukan.

Alat berat diturunkan pekerja dengan sekuat tenaga membersih sungai Kerumutan. Mengembalikan habitat ikan sebagai sumber pendapatan nelayan Tempatan.

"Alhamdulillah, pak Bupati Haji Zukri punya inisiatif untuk membersihkan sungai Kerumutan ini dari enceng gondok, rumput liar dan sampah. Sehingga bisa mencari ikan lagi, memberi semangat kami (nelayan) untuk berjuang menafkahi keluarga," katanya

Hal senada juga diutarakan oleh nelayan lain, Johan (47). Sejak dibersihkannya sungai Kerumutan, hasil tangkapan ikan nelayan tempatan jadi bertambah. Perahu nelayan bisa dengan bebas bergerak lalu lalang mengitari seluruh penjuru sungai tanpa terhalang oleh enceng gondok, rumput liar dan tumpukan sampah.

"Sungai nya seakan hidup lagi. Aktifitas di sungai kembali membangkitkan semangat nelayan dalam menafkahi keluarga kami," aku Johan.

"Ini tentu berkah campur tangan pak bupati dalam mengumpulkan beberapa perusahaan disini untuk mencari solusi atas permasalahan kami masyarakat kecil yang menggantungkan hidup di sungai Kerumutan ini," imbuhnya

Sementara itu, Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Pelalawan (Hipmawan) Pekanbaru Muhammad Firdaus mencoba menyikapi bijak persoalan Sungai Kerumutan. Ia menuturkan bahwa aktifitas ekonomis masyarakatnya banyak bergantung kepada sungai Kerumutan. Sebagai nelayan tradisional, ikan ikan di tersedia di dasar sungai memberi energi dalam menggerakkan kehidupan masyarakat Tempatan.

"Puluhan tahun, sejak dari nenek moyang kami menggantungkan hidup di sungai ini," kata Muhammad Firdaus mahasiswa asli Kerumutan ini

Tak dapat dipungkiri, meluasnya habitat enceng gondok dan rumput liar di sungai Kerumutan mengancam nelayan lokal dalam aktifitas melaut.

"Dengan dibersihkannya sungai ini, berdampak positif bagi nelayan, tangkapannya jadi lebih baik,"ungkapnya

Bagi Pemuda disapa Daus ini, menyelamatkannya banyak keluarga yang terancam penghasilannya dari sektor perikanan sungai Kerumutan jauh lebih bermanfaat dari debat boleh tidaknya hal itu dilakukan.

"Kalau masyarakat, taunya manfaat itu menyentuh mereka atau tidak, pembersihan sungai Kerumutan dirasakan sendiri dampaknya bagi ekonomi keluarga nelayan disini,"pungkas Daus.(tim) 

Berita Lainnya

Index