Tepis Isu Penyebab banjir di Pintu Air PLTA, Ini penjelasan Humas PT. KMH

Tepis Isu Penyebab banjir di Pintu Air PLTA, Ini penjelasan Humas  PT. KMH
Manajemen PT Kerinci Merangin Hidro menjelaskan penyebab banjir di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Kepada rekan media

KERINCI (Populisnews) - Akibat Banjir yang melanda Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh sempat menjadi pertanyaan warga, Apakah ada kaitannya dengan pembagunan yang sedang berjalan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.

 

Menepis isu yang berkembang di media Sosial, humas  PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) Aslori  mengelar Coffe Morning bersama Awal media Kerinci dan sungai penuh guna menepis isu tertutupnya pintu air di PLTA.

 

"semua isu pintu air yang tertutup itu tidak benar, sekarang ini untuk bagian bendungan masih dalam tahap pengerjaan" kata Aslori Humas PT KMH.

 

Perlu diketahui, jalur sungai Batang Merangin nanti itu ada pembagiannya, dari jalur sungai terbagi tiga di antaranya pembagian jalur PLTA, jalur ke irigasi dan jalur ke sungai batang Merangin.

 

"ya untuk pembagiannya itu kita bagi tiga yang pertama ke jalur PLTA, irigasi dan ke sungai batang Merangin" ungkap Aslori.

 

Lanjutnya lagi, menurut data yang kami peroleh ada unsur penyebab banjir menimpa kabupaten kerinci dan kota sungai penuh itu bisa jadi di akibatkan oleh gundulnya hutan di wilayah Kerinci dan pendangkalan sungai Batang Merao.

 

"Banjir yang terjadi di kabupaten kerinci dan kota sungai penuh bisa di akibatkan sebagian hutan telah gundul dan sepanjang jalur sungai Batang Merao kondisi kini telah terjadi penyempitan dan pendangkalan sehingga aliran sungai meluap ke permukaan pemukiman warga" paparnya.

 

Dalam menyingkapi hal ini, solusinya pihak Pemkab dan Pemkot harus ada kerja sama untuk menormalisasi sepanjang sungai batang Merao sehingga aliran air sungai bisa teratur.

 

"jika Pemkab dan Pemkot kami dari pihak KMH siap mendatangkan alat untuk membatu untuk menormalisasi sungai Batang Merao dan sungai Batang Merangin." Pungkasnya (Yudi Hermawan)

Berita Lainnya

Index