Pekanbaru,populisnews.com - Kematian Prada (TNI AD) Josua L Tobing, anggota Bataliyon 132 Salo, menyisakan tanya di hati orang tua korban. Pasalnya, Josua yang disebut mati gantung diri terasa janggal. Dari keterangannya, ditubuh korban dijumpai tanda-tanda kekerasan, pelipis mata memar, perut memerah.
Terkait kematian Josua yang diduga tidak wajar tersebut, Wilson Tobing (Ayah Josua) bersama Nursintauli Br Lumban Gaol (Ibu Josua) mendatangi Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pekanbaru, Senin pagi (15/7/2024).
Kepada media ini Wilson mengatakan, kedatangannya ke Denpom Pekanbaru semata-mata untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya terkait kematian anaknya.
"Ya, saya dan isteri serta beberapa keponakan tadi mendatangi Denpom. Kami datang agar kasus yang menimpa anak kami jelas dan terang. Kata pihak Denpom berita acaranya sedang dibuat, tinggal penyerahan saja lagi. Mungkin dalam Minggu ini," ucap Wilson.
Senin Kelabu
Sebagaimana yang diceritakan Wilson dan Nurshinta, berita kematian anaknya diperoleh dari anggota provos yang datang ke kediamannya, di Peranap, Kabupaten Inhu, Riau pada Senin (1/7/2024).
"Hari itu, jarum jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Seorang tentara datang menyampaikan kabar duka itu. Dia menyampaikan kalau Josua sudah tidak ada lagi. Dan menyebutkan kalau Josua meninggal karena bunuh diri. Saya shock, dan ibunya Josua jatuh pingsan mendengar kabar tersebut," Wilson menceritakan.
"Saya setengah tak percaya dengan informasi yang disampaikan provos itu. Karena, Minggu pagi (30/6/2024) saya dan mamaknya masih video call dengan Josua. Tak ada yang aneh dari komunikasi yang kami lakukan," sambungnya.
Disebutkannya, saat itu juga ia mencari mobil untuk langsung berangkat ke Pekanbaru. Ia dan keluarga lainnya disuruh untuk langsung ke RS Tentara, Pekanbaru karena jenazah Josua sudah dibawa kesana untuk dilakukan visum.
"Walau bagaimana pun, yang dipanggil Tuhan tidak akan kembali lagi. Selaku orang tua kami ikhlas. Yang kami sayangkan, kenapa kami tidak dilibatkan saat dilakukan visum?" tanyanya dengan nada sendu.
Sisakan Tanya
Selaku orang tua, Wilson dan Nurshinta tak yakin kalau anaknya meninggal karena gantung diri dilihat dari tanda-tanda ditubuhnya. Apalagi dilihat dari sifat dan karakternya, Josua sangat baik dan rajin beribadah ke gereja.
"Saya yang melahirkan dan membesarkan Josua. Jadi saya tau betul perilaku anak saya. Sampai saat ini saya belum percaya kalau anak ku mati gantung diri, apalagi hanya gara-gara asmara. Sejak lahir sampai besar tidak ditemukan ada tanda-tanda yang mengindikasikan dia akan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Saya tau betul sifat dan karakternya," kenang Nurshinta, menahan tangis.
Sesampai di Pekanbaru, Wilson dan Nurshanti menemui anaknya yang sudah terbujur kaku di RS Tentara. Dari dekat ia melihat ada keanehan di beberapa bagian tubuh Josua. Ada memar di pelipis mata, merah di bagian perut.
Josua meninggal akibat bunuh diri masih menyisakan tanya. Apalagi setelah melihat foto-foto yang beredar di medsos. Dimana Josua meninggal dalam posisi duduk di lantai dengan leher terjerat tali. Kemudian ada foto jenazah Josua yang mengenakan seragam yang bukan atas namanya. (*)