Rohil ( PopulisNews.Com) Dalam rangka merespons meningkatnya eskalasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berdampak luas di wilayah Rokan Hilir (Rohil )
Bupati H. Bistamam, secara tegas mengambil langkah cepat dan strategis dengan memimpin rapat terbatas (Ratas ) bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), camat, dan kepala desa dari wilayah terdampak.
Rapat Kamis (24/8/25) di Mess Bupati Jalan Perwira Bagansiapiapi, Langkah ini yang merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Rohil upaya antisipasi potensi meluas Karhutla kekinian telah menjadi isu nasional bahkan lintas negara.
Dalam forum-forum tingkat tinggi dihadiri pejabat kementerian dan unsur Forkopimda, nama Rohil disebut secara konsisten sebagai salah satu daerah tingkat kerawanan Karhutla yang signifikan.
Hal ini, menurut Bupati, merupakan peringatan keras yang tidak boleh diabaikan.
“Dalam setiap rapat yang melibatkan Menteri, Pangdam, dan unsur Forkopimda, hampir 70 persen pembahasan menyebutkan nama Rohil. Ini tentu menjadi sorotan serius. Kita harus malu kalau terus menjadi bahan pembicaraan negatif,” ungkap Bupati dalam forum tersebut.
Bupati mengungkapkan, kunjungan bersama Menteri Lingkungan Hidup ke salah satu titik Karhutla seluas kurang lebih 200 hektar, ditemukan kondisi lahan yang telah hangus terbakar, dengan sisa-sisa bara api memerlukan tahap pendinginan.
Bahkan, dampak asap dari Karhutla tersebut telah mencapai negara tetangga seperti Malaysia.
“Kami berdiskusi langsung dengan Bapak Menteri. Disarankan agar seluruh OPD segera bersinergi menangani kebakaran ini. Ini bukan lagi masalah lokal, tetapi telah menjadi persoalan negara,” tegasnya.
Pemerintah Pusat, lanjut Bupati, meminta Pemerintah Daerah untuk mengajukan kebutuhan penanggulangan Karhutla, yang nantinya akan didukung melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Oleh karena itu, Pemkab Rohil diminta untuk melakukan asesmen kebutuhan di lapangan, termasuk kemungkinan pengadaan alat berat seperti ekskavator atau sarana lainnya.
Sebagai bentuk instruksi langsung kepada jajaran pemerintahan daerah, Bupati menyampaikan 10 arahan utama mencegah perluasan Karhutla di Rohil.
1.Penetapan Tanggap Darurat Segera menetapkan status tanggap darurat bencana apabila terjadi Karhutla yang signifikan, dengan mempertimbangkan prakiraan cuaca dari BMKG*
2.Pembentukan Satgas dan Posko, Membentuk serta mengaktifkan Satgas Penanggulangan Karhutla dan Pos Komando (Posko Satgas) di tingkat daerah
3.Deteksi Dini dan Respons Cepat, Melakukan deteksi dini titik panas (hotspot), pengecekan langsung ke lapangan (groundchecking), serta penanganan secara cepat dan tepat
4.Instruksi kepada Camat dan Kepala Desa, Memerintahkan jajaran pemerintah desa untuk melakukan patroli rutin dan memberikan edukasi kepada masyarakat hingga tingkat dusun dan RT/RW agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
5.Kesiapsiagaan SDM dan Sarpras, Menyiagakan seluruh sumber daya manusia dan sarana prasarana, serta menyiapkan anggaran operasional pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
6.Peningkatan Kolaborasi Multi Pihak Mengoptimalkan koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Forkopimda, TNI, POLRI, pelaku usaha, akademisi, tokoh masyarakat, media massa, dan relawan
7.Rewetting Lahan Gambut, Melakukan pembasahan lahan gambut secara berkala guna mencegah penyebaran api
8.Kampanye Tanpa Bakar, Menggiatkan kampanye pembukaan lahan tanpa menggunakan metode pembakaran.
9.Kesiapan Peralatan, Mempersiapkan dan memastikan fungsi seluruh peralatan penanggulangan, seperti sekat kanal, pompa, selang, kendaraan operasional, embung, menara pantau, dan sarana pendukung lainnya
10.Pemadaman Dini, Melakukan pemadaman sedini mungkin untuk mencegah meluasnya kebakaran ke area yang lebih luas (**) MI