Demo sebagai Hak Demokrasi, Bukan Alat Anarkisme

Demo sebagai Hak Demokrasi, Bukan Alat Anarkisme
Ketua JMSI Kabupaten Pelalawan, Erik Suhenra S. I. Kom (Foto/istimewa).

Populisnews.com- Demonstrasi merupakan hak setiap warga negara yang dijamin oleh konstitusi. Hak menyampaikan pendapat di muka umum adalah bagian penting dari demokrasi, sebagai wadah bagi rakyat untuk menyuarakan aspirasi, kritik, maupun tuntutan kepada pemerintah atau pihak terkait. Tanpa ruang demonstrasi, demokrasi akan pincang, dan suara rakyat bisa tenggelam dalam kesunyian.

Namun, yang sering menjadi persoalan adalah ketika demo berubah menjadi anarkis. Jalan ditutup berjam-jam, fasilitas umum dirusak, bahkan kadang bentrokan tak terhindarkan. Alih-alih menyampaikan aspirasi dengan bermartabat, demo justru menimbulkan keresahan, kerugian, dan meninggalkan trauma bagi masyarakat luas.

Kita harus ingat, tujuan utama demonstrasi ialah menyampaikan pesan. Pesan itu akan kuat, jelas, dan sampai ke telinga pengambil kebijakan jika disampaikan dengan tertib. Sebaliknya, jika demo berubah menjadi kerusuhan, maka substansi tuntutan akan hilang, digantikan oleh stigma negatif: “demo identik dengan anarkis”.

Demo boleh, bahkan penting, tapi harus beradab. Jangan sampai memperjuangkan hak justru dengan cara merampas hak orang lain. Jalanan yang ditutup total, kendaraan yang terhambat, pedagang kecil yang rugi karena tak bisa berjualan, itu semua adalah dampak yang seharusnya bisa dihindari.

Aspirasi bisa disuarakan dengan kreatif dan damai melalui orasi yang tertata, poster-poster yang menggugah, seni pertunjukan, hingga aksi simbolik yang menarik perhatian. Dunia akan lebih mendengar aspirasi yang disampaikan dengan elegan dibandingkan dengan kekerasan.

Akhirnya, mari kita sadari bersama bahwa demokrasi butuh ruang protes, tapi juga butuh kedewasaan dalam menyampaikan protes. Demo boleh, tapi jangan anarkis dan merugikan orang lain. Karena sejatinya, perjuangan rakyat akan lebih dihargai jika dilakukan dengan cara yang bermartabat.***

Berita Lainnya

Index