Penobatan Datuk Sati Diraja Rantau Baru Kabupaten Pelalawan Berlangsung Khidmat

Penobatan Datuk Sati Diraja Rantau Baru Kabupaten Pelalawan Berlangsung Khidmat

Rantaubaru,populisnews.com - Sinar mentari pagi seakan ikut menerangi jalannya prosesi adat Penobatan Batin Sibokol-bokol Datuk Sati Diraja Rantaubaru, Rabu pagi (21/6/2023) di Dusun Malako Kecil, di laman rumah Datuk Paduko Muhammad.

Acara super sakral tersebut dihadiri Gubernur Riau H Syamsuar diwakili Staf Ahli Gubri Bidang Hukum dan Kemasyarakatan, Yurnalis Basri, Bupati Pelalawan Datuk Seri Setia Amanah H Zukri Misran, Ketua DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Ketua DPH LAMR Kabupaten Pelalawan Herman Maskar, cerdik pandai, tokoh ulama, dan tokoh adat yang ada di Desa Rantaubaru.

Diawali pembacaan Warkah penobatan yang disampaikan Datuk Nurzefli.
"Berdasarkan hasil musyawarah Ninik mamak, serta kuasa yang diberikan Sultan Pelalawan X Sultan Syarif Kamaruddin yang diwakilkan Tengku Pangeran Muda Kasan Haroen, maka pada hari ini saya nobatkan DR H Griven H Putra MAg sebagai Datuk Sati Diraja Rantaubaru atau Batin Sibokol-bokol," ucap Datuk Nurzefli membacakan warkah.

Usai pembacaan Warkah, Datuk Engku Raja Lela Putera langsung memimpin jalannya penobatan dengan menitahkan DR H Griven H Putra sebagai Datuk Sati Diraja Rantaubaru. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Warkah penobatan.

Datuk Sati Diraja Rantaubaru DR H Griven H Putra dalam elu-eluannya mengatakan siap mengemban amanah untuk membangkitkan kejayaan di wilayah Rantaubaru.

"Kepada semua pihak, anak kemenakan, mari kita bersama membangun negeri. Kita bangkitkan lagi batang terendam dalam upaya mengembalikan kejayaan. Negeri ini," ucapnya.

Sementara, Staf Ahli Gubri, Yurnalis Basri yang membacakan sambutan gubernur Riau menyampaikan salam ta'zim dan tahniah kepada DR H Griven yang diangkat menjadi Datuk Sati Diraja Rantaubaru.

"Penobatan ini suatu bukti bahwa kita berasal usul dan mempunyai sejarah yang mengakar kuat dari masa lampau ke masa kini. Untuk mengelola nilai-nilai yang dikandung adat, pemangkunya harus dinobatkan sesuai dengan alur dan patutnya," ujar Yurnalis.

Proses mengaktifkan perangkat adat, seperti yang dilakukan hari ini, menjadi satu diantara tugas merealisasikan kemajuan kebudayaan Melayu Riau.

"Kita berharap tetap mempunyai kesempatan terbaik untuk mengokohkan sistim nilai yang bersumber dari adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah. Sehingga pranata adat yang dibentuk dapat menopang optimalisasi ketahanan adat dan budaya. Maka dengan peran LAMR lah kita bertumpu merawat adat dan perangkatnya di daerah ini," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPH LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil dalam sambutannya. Dia mengingatkan kepada Datuk Sati Diraja bahwasannya tugas yang diemban sangatlah berat. Tidak hanya karena beban sejarah, tetapi kenyataan tantangan hari ini dan masa yang akan datang.

"Banyak persoalan yang muncul dan bertentangan dengan nilai-nilai adat istiadat saat ini. Seperti merebaknya persoalan LGBT yang sudah merambah ke negeri Melayu. Ini adalah tantangan yang sangat besar untuk bisa diselesaikan. Alhamdulillah, LAMR sendiri saat ini sudah berupaya untuk menanggulanginya dengan membentuk satgas LGBTQ+. Tapi saya yakin, dengan kondisi yang ada di Pelalawan saat ini, tugas Datuk akan menjadi ringan, dan akan memapu menjaga tradisi adat di negeri ini," ujar Taufik.

Dikesempatan yang sama, Bupati Pelalawan Datuk Seri Setia Amanah Payung Panji Negeri Pelalawan, H Zukri dalam sambutannya mengatakan,  penobatan Datuk Sati Diraja Rantaubaru ini betul-betul bisa memberikan manfaat bagi masyarakat adat Rantaubaru.

"Pesan saya dengan Datuk Sati Diraja Rantaubaru, bagaimana nanti bisa menata kebudayaan adat ini bisa lestari. Karena tanpa kita sadari budaya dan adat istiadat saat ini terus tergerus oleh peradaban zaman," kata Zukri.

Dia juga mengingatkan kepada Datuk Sati, bahwa banyak tantangan yang harus diselesaikan. "Kami berharap masyarakat rantau baru ini dibimbing. Semoga beliau bisa mengayomi masyarakat dan menjaga adat istiadat yang ada di rantau baru ini. Adat bersendi Sarak, Sarak bersendi kitabullah," pungkas Zukri Misran.(Advertorial/Apon)

Berita Lainnya

Index