Inmemoriam Jasmawati

Selamat Jalan Kak Jay, Pemimpin yang Menginspirasi

Selamat Jalan Kak Jay, Pemimpin yang Menginspirasi
Jasmawati

TAK tau mau mulai dari mana. Perasaan sedih masih membalut dalam hati. Semua bermula ketika saya ngopi bersama dua orang sahabat Yanto Budiman dan Boy Surya Hamta di Wareh Kupie, Senin kemarin (8/7/2024). Kami asyik berbual seputaran politik di Riau yang kian menebar hawa panas jelang pemilihan kepala daerah serentak yang digelar tahun ini.

Sambil berbual, iseng ku buka FB. Urutan teratas muncul postingan rekan seprofesi Novita Opi Yahya. Novi memposting keadaan terkini Jasmawati (bos ku di RR) yang dirawat di RS Syafira. Dimana Novi menyampaikan dukungan sahabat FB untuk kesembuhan wanita paruh baya ini yang sejak beberapa tahun terakhir keluar masuk RS, berjuang melawan gangguan ginjal yang dideritanya.

Semenit berselang, sekitar pukul 15.00 WIB, Novi yang merupakan sahabat dekat Jay mengabarkan berita duka. "Innalillahi wainnailaihi roji'un... Aku bersaksi Kk Jay orang baik. Semoga pnyakitmu menjadikanmu husnul khotimah. 
Selamat jaln Kk Jay," tulis Novi yang selalu mendampingi dan membantu Jay selama sakit.

Berita duka yang ditulis Novita di laman FB nya ini membuat aku terhenyak. Innalilahi wainnailaihi roji'un... Pimpinan ku di RR itu  telah tiada. Aku pun pamit kepada bang Yanto dan Boy untuk langsung menuju Rumah Sakit.

Sedih ditinggal orang yang begitu care dengan karyawannya ini. Aku dan beberapa teman wartawan dan sahabat almarhumah lainnya turut melepas jenazah yang akan diberangkatkan hari itu juga ke kampung halamannya di P Ambacang, Sei Garinggiang, Sumatera Barat.

Jasmawati (tengah) bersama sahabatnya Novita (kanan).

Luwes dan Periang 
Sejak berkiprah di dunia kewartawanan tahun 2000, Harian Pagi Rakyat Riau sepertinya menjadi media cetak terakhir tempat saya berlabuh. Disinilah, tepatnya tahun 2014 aku mengenal sosok Jasmawati yang saat itu menjabat sebagai Pimpinan Perusahaan.

Jay, begitu ia akrab disapa. Usianya hanya terpaut satu tahun dari ku. Perempuan kelahiran P Ambacang, 02 Februari 1972 ini dikenal sebagai sosok yang periang, luwes dan supel dalam bergaul. Pembawaannya yang sedikit 'tomboy', membuat perempuan atau lelaki sangat mudah berkomunikasi dengannya.

Sebagai pimpinan di media, Jay tercatat sebagai pengurus di Serikat Perusahaan Pers (SPS) Riau sejak tahun 2010 hingga akhir hayatnya. Saat itu, SPS Riau dipimpin oleh DR H Syafriadi.

Kiprahnya di organisasi pers membuat ia begitu banyak relasi. Baik di kalangan birokrat, pengusaha, atau profesional. Tak heran kalau ia menjadi ujung tombak organisasi dalam hal mendapatkan support dan pulus.

Kedekatannya dengan wartawan juga patut diacungi jempol. Walau bukan seorang jurnalis, melainkan pimpinan perusahaan, namun ia tanpa canggung berbaur dengan insan pers yang saban hari 'bertungkuslumus' di lapangan. Praktis tak ada wartawan yang tak kenal dengan perempuan gigih ini.

Begitu juga di lingkungan kerja. Rerata rekan kerjanya di RR mengakui kalau Kak Jay merupakan orang yang baik dan sangat care. Kepeduliannya terhadap kesejahteraan karyawan terbilang sangat tinggi. Ia lebih mengutamakan kepentingan anggota ketimbang dirinya.

"Bagi saya, beliau punya jasa besar terkhusus tentang peningkatan ekonomi. Duit habis atau tidak ada, dia lah tempat mengadu. Dan dia selalu siap untuk mengutamakan anggotanya. Dia tak tega melihat anggotanya tersandung soal ekonomi," ungkap Warsito, mantan lay out RR yang kini sukses menjadi komisioner di KPID Riau.

Kini perempuan hebat itu telah berpulang kembali ke haribaan Tuhan. Budi baiknya akan selalu menjadi kenangan yang tak kan terlupakan.

Ya, semua yang bernyawa pasti akan mati, karena Allah Ta’ala telah menetapkan dan menakdirkan hingga batas waktu yang telah ditentukan. Tidak ada satupun makhluk yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan oleh-Nya.

Seuntai do'a untuk mu kak. Semoga Allah SWT mengampuni semua salah dan khilaf mu, dan menerima semua amal kebaikan kakak. 
Allahummaghfirlaha warhamha wa'aafihi wa'fu'anha. Aamiin..!(*)

 

Berita Lainnya

Index