Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak

Saat Identitas dan Visi Bertabrakan di Panggung Politik, Ini Kata Robert Hendrico!

Saat Identitas dan Visi Bertabrakan di Panggung Politik, Ini Kata Robert Hendrico!
Robert Hendrico (kiri) dan Paslon nomor urut 1 Irving Kahar - Sugianto (Kanan).

Pekanbaru,populisnews.com - Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Siak yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Siak di Hotel Pangeran Pekanbaru pada Sabtu malam (2/11/2024) lalu, berlangsung panas.

Suasana terlihat penuh ketegangan saat para calon memaparkan program-program unggulan mereka untuk memajukan Siak. Dan salah satu momen yang paling menyita perhatian publik adalah sindiran seorang kandidat yang melibatkan isu marga, sehingga menciptakan riuh di tengah debat.

Sorakan penonton bergema saat Alfedri, calon nomor urut 3, melemparkan candaan kepada Irving Kahar Arifin, calon nomor urut 1, yang menyinggung marga lawannya. "Ini Pak Irving Kahar Arifin atau Simbolon?" ujar Alfedri sambil tersenyum. Candaan itu seolah berupaya menyoroti identitas etnis Irving.

Menariknya, Irving tidak terpancing emosi. Dengan senyum yang tersungging, ia bersama pasangannya, Sugianto, memilih meredakan ketegangan.

"Santai bro, tidak perlu emosi, masa bro tidak kenal saya," jawab Irving santai, mengingatkan Alfedri bahwa mereka pernah satu kelas di SMP dan bahwa Alfedri pernah menjadi mahasiswa ayahnya di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).

Jawaban Irving sontak membuat penonton tertawa dan bertepuk tangan, mencairkan ketegangan yang sempat tercipta.

Kontroversial 

Bagi sebagian masyarakat, tentu pernyataan Alfedri tersebut menyulut kontroversi yang tak seharusnya muncul di panggung debat. Kabupaten Siak, dengan keanekaragaman suku dan etnisnya, seharusnya menjadi wilayah untuk mempromosikan semangat kebersamaan.

Menurut sejumlah pengamat, debat ini justru harusnya menjadi ajang para calon menunjukkan solusi konkret untuk isu-isu utama yang mengarah kepada kepentingan masyarakat. Seperti pengembangan akses internet di wilayah terpencil, dan lain sebagainya.

Seperti yang disampaikan Robert Hendriko, aktivis '98. Dia mengecam pertanyaan Alfedri terkait marga yang dianggapnya tak mencerminkan semangat kebangsaan.

"Alfedri menunjukkan sikap yang tidak mencerminkan semangat kebangsaan. Menurut saya, dia tidak layak menjadi pemimpin," ketus Robert.

Menurutnya, sikap calon bupati semestinya memupuk semangat kebangsaan dan tidak mempertajam perbedaan. “Seharusnya, calon pemimpin bisa memberi teladan dalam menghargai keberagaman, bukan sebaliknya,” ujarnya.

Robert pun meyakini kalau pertanyaan Alfedri terhadap Irving itu menunjukkan kegamangan atau ketakutan terhadap lawannya.

"Tampak jelas kalau dia (Alfedri,red) gamang menghadapi rival politiknya. Tapi sudah lah. Saya yakin masyarakat Siak sudah cerdas dan tak bisa dibodohi hanya dengan isu-isu sempit seperti ini,” tukasnya.

Meski debat sempat memanas, masyarakat Siak tetap menaruh harapan besar pada pemimpin yang akan terpilih. Program yang ditawarkan oleh setiap pasangan calon akan menjadi bahan pertimbangan penting, terutama yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.(*)

 

Berita Lainnya

Index