Sembang-Sembang Pers LAMR, Refleksi dan Rencana Besar Tahun 2025

Sembang-Sembang Pers LAMR, Refleksi dan Rencana Besar Tahun 2025
Ketua Umum DPH LAMR, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil (tengah) didampingi Sekum DPH Datuk H Junaidi Dasa dan Datin Hj Dinawati.

Pekanbaru,populisnews.com – Menjelang pergantian tahun 2024, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar acara “Sembang-Sembang Pers” untuk memaparkan capaian dan rencana kegiatan sepanjang tahun.

Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, didampingi Sekretaris Umum Datuk H Junaidi Dasa dan Ketua I Datin Hj Dinawati, menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2024, LAMR telah melaksanakan 55 kegiatan. Angka ini meningkat dibandingkan 49 kegiatan pada tahun 2023.

“Jumlah kegiatan ini mencerminkan capaian yang luar biasa. Kita terus berupaya menumbuhkembangkan budaya Melayu di Nusantara,” ujar Taufik.

Dikatakan Taufik, LAMR juga telah menyusun lima agenda berkelanjutan untuk tahun mendatang. Pertama, memperjuangkan Hak Tanah Ulayat. "Meski hanya seluas satu hektare, perjuangan ini dinilai penting sebagai simbol perlindungan adat," ujarnya

Kedua, lanjut Taufik, mendampingan Desa Adat. Upaya ini ditujukan untuk memperkuat keberadaan desa adat di Provinsi Riau.

Ketiga, Integrasi Budaya Melayu ke dunia Pendidikan. LAMR ingin budaya Melayu Riau masuk ke dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di semua jenjang sekolah, termasuk pusat pelatihan guru.

Keempat, pengusulan Syekh Abdullah Rokan sebagai Pahlawan Nasional, mengingat pengaruh dan perjuangannya yang luar biasa dalam sejarah.

Kelima, pembagian lahan Hutan yang Berkeadilan. LAMR akan mendorong alokasi hutan di Riau yang memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.

Taufik juga menyebutkan, sebenarnya ada 60 kegiatan yang terlaksana pada tahun 2024, namun beberapa kegiatan dihitung sebagai satu kesatuan.

Konsolidasi 
Memasuki tahun ketiga masa kepengurusan, LAMR juga memperkuat konsolidasi dengan daerah tetangga seperti Sumatera Utara dan Malaysia. Berbagai diskusi telah dilakukan untuk memastikan keberlanjutan budaya Melayu di kawasan ini.

“Diskusi dan kolaborasi ini penting demi menjaga eksistensi budaya Melayu di tengah tantangan global,” pungkas Taufik.

Acara ini menjadi momentum refleksi atas capaian LAMR sekaligus penegasan komitmen lembaga adat tersebut dalam menjaga dan memajukan kebudayaan Melayu di masa mendatang.(*)

 

Berita Lainnya

Index