Politikus Golkar Setuju Pengurangan Jam Belajar Saat Puasa

Politikus Golkar Setuju Pengurangan Jam Belajar Saat Puasa
Anggota Komisi X DPR RI, Dr Karmila Sari, SKom, MM

JAKARTA (Populisnews) -  Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan libur sekolah selama bulan puasa tahun ini. Menanggapi wacana tersebut, Anggota Komisi X DPR RI, Dr Karmila Sari, SKom, MM, menyatakan sebaiknya nanti dibahas kembali di Komisi X DPR RI untuk lihat plus minus serta sistem yang akan diterapkan.

Menurut Dr Karmila Sari, waktu luang yang didapat siswa dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan seperti membaca Al-Qur'an, pesantren kilat, dan mengikuti pengajian. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan mendalami nilai-nilai agama.

"Dengan mengurangi jam belajar, siswa memiliki lebih banyak waktu untuk beribadah dan belajar agama. Ini sejalan dengan upaya kita untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa generasi muda, apalagi sekarang ini anak anak sekolah sangat bergantung pada gadget (android)," ujar politikus Partai Golkar ini melalui seluler kepada media ini, Jumat (17/01/2025).

"Selain itu, kegiatan keagamaan di sekolah dapat menjadi sarana bagi siswa untuk memperdalam ilmu agama dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama," tambahnya.

Karmila Sari berharap keputusan mengenai kebijakan libur sekolah selama bulan puasa dapat segera diambil dan menjadi pedoman bagi seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Ia juga berharap kebijakan ini dapat mendukung program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Dengan demikian, siswa dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan tumbuh menjadi generasi muda yang beriman dan bertakwa.

"Kita apresiasi tujuan Presiden Prabowo untuk pendidikan anak anak sekolah lebih khusyuk beribadah dan dekat dengan lingkungannya. Namun sistemnya kita harus memperhatikan seperti apa yang diatur sebaik mungkin, agar tujuan yang dimaksud tercapai," pungkas anggota DPR RI Dapil I Riau.

Sebelumnya Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan, pengurangan jam belajar atau libur parsial adalah opsi paling ideal bagi siswa sekolah selama bulan Ramadhan 2025. Adapun pemerintah saat ini sedang mengkaji opsi-opsi libur sekolah selama puasa tahun ini. 

"Beberapa opsi, seperti libur penuh, pengurangan jam belajar, atau libur parsial dapat menjadi bahan diskusi. Namun, opsi pengurangan jam belajar atau libur parsial nampaknya lebih ideal, karena tetap menjaga keberlangsungan proses pembelajaran sambil tetap memberikan keleluasaan bagi siswa dan guru untuk menjalankan ibadah puasa," ujar Hetifah kepada, Selasa (14/1/2025).

Menurut Hetifah, dengan libur parsial, target kurikulum tetap dapat dicapai tanpa membebani peserta didik selama Ramadhan 2025.

Sementara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan pemerintah akan membahas tiga opsi terkait liburan selama bulan Ramadhan. Mu'ti menuturkan, opsi tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam rapat lintas kementerian, yakni dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Ada tiga opsi yang berkembang di masyarakat," kata Mu'ti, Selasa (14/1/2025). Ia menjelaskan, tiga opsi yang akan dipertimbangkan antara lain, libur penuh selama Ramadhan dengan kegiatan keagamaan. Kedua, libur sebagian, seperti awal Ramadhan libur beberapa hari dan masuk kembali hingga menjelang Idul Fitri. Ketiga, sekolah tetap masuk penuh seperti biasa.

Menurut Mu'ti, banyak pihak yang mengusulkan libur penuh agar siswa dapat fokus mengikuti kegiatan keagamaan.***

Berita Lainnya

Index